Kota Deltamas, 20 Rajab 1436 H / 09 Mei 2015
EDISI VIII
Assalamualaikum wr. wb.
Kecintaan pada makhluk seringkali membuat kita lalai untuk lebih
mencintai Sang Maha Pemberi Cinta. Ok.. Terkait tentang cinta yang
didorong karena naluri.. yuk, sama-sama kita ketahui kebutuhan apa aja
sih yang ada di dalam diri manusia. Cikidot yaa…
Remaja, Ini 2 Nafsu dalam Dirimu
Kebutuhan manusia itu ada 2 kawan, yang pertama Hajatul Udhowiyah
yaitu kebutuhan yang wajib dipenuhi, jika tidak terpenuhi maka akan
terjadi kematian. Semisal makan, minum, istirahat, maaf.. BAB, BAK, dll.
Yang kedua adalah Gharizah (Naluri). Tapi kawan, gharizah atau naluri
ini ada anaknya lagi hee.. ini dia anak dari gharizah..
1. Gharizah Tadayun artinya naluri mensucikan diri. Maksudnya apa
sel? Yaa.. setiap makhluk yang dianugrahi naluri ternyata Allah titipkan
naluri mensucikan diri pada masing-masing diri, sebagai contoh umat
islam yang mensucikan dirinya dengan sholat, puasa, zakat, dll.
Nah,
kalau yang nonislam gimana? Ternyata mereka yang non Islam pun menyalurkan gharizah tadayun-nya
dengan cara peribadahan masing-masing sesuai kepercayaan yang dianut.
Mungkin timbul pertanyaan, kalau yang ateis gimana ya? Ateis pun tidak
terlepas dari gharizoh ini kawan, walaupun mereka tidak mempercayai
adanya tuhan namun nyatanya mereka merasa selalu ada yang lebih agung
dari mereka semisal mengalihkan pensucian dirinya terhadap matahari,
bulan, pohon, atau para tokoh besar yang mereka kagumi (idola), ya
pokoknya sesuatu yang mereka anggap itu adalah hal yang Agung &
Besar, bisa dibilang itu merupakan bentuk pengalihan dari gharizoh ini.
Jadi, Ateis sekalipun ternyata menyalurkan gharizah ini dengan cara
mengalihan dan tidak bisa menghilangkannya.
2. Gharizah Baqo artinya naluri mempertahankan diri. Naluri apaan
lagi ini sel? Silat? Karate? Bela diri gitu maksudnya? Bukan gitu
jugaaa. Naluri yang satu ini mah sering banget muncul di kehidupan kita
seperti adanya rasa marah, sedih, kesel, kecewa, dll. Gharizah Baqo
tidak akan muncul tanpa ada faktor dari eksternal. Contoh kasus nih yaa,
ketika kita lagi berkendara sepeda motor di tengah terik matahari yang
lagi lumayan tinggi, mana kamu sedang di lampu merah dengan kondisi
perut yang lagi demo buruh “Kukurubukan” hee. Ehhh.. tiba-tiba ada motor
lain yang nabrak kita dari belakang, nah.. wajar disitu jika kita mau
marah karena saking keselnya.
Tapi niih yee, kalau kita selalu menyandarkan segala aktivitas
berdasarkan keimanan maka rasa kesel yang akan diletuskan dengan amarah
itu pasti akan diredam oleh pertanyaan “pahala atau dosa yang akan saya
dapatkan ketika saya melakukan hal seperti itu?”. Keren dong, pikirannya
tuh udah “surga atau neraka nih, dari hal yang akan saya dapat
nantinya”. Yaaa, kurang lebih gitulah contoh naluri mempertahankan diri
yang pasti selalu ada dorongan dari eksternal.
3.Gharizah Na’u artinya naluri berkasih sayang. Ciieee kasih dan
sayang udah di sebut-sebut tuh hee. Ok.. naluri yang satu ini ada syarat
jika ingin disalurkan.. tidak lain dan tidak bukan dengan jalan
pernikahan, bagi mereka yang non mahram serta memiliki rasa cinta di
antara keduanya.
Nah.. terkadang manusia suka keteteran nih dengan naluri berkasih
sayang ini. Mereka selalu menganggap bahwa gharizah na’u itu di
salurkannya kepada istri/suami. Dan parahnya banyak remaja muslim yang
menyalurkan naluri ini dengan jalan pacaran. Alasan mereka, “kan cinta
itu fitrah dan kita kan masih terlalu muda buat menikah, jadi ga masalah
kedongdong kalau pacaran?”. Weleh-weleh.. kalau masih terlalu muda yo
gausah banyak gaya supaya di bilang gaul tapi perbanyak karya toh nanti
jodoh mah nyusul hee. Mengamankan diri dari fitnah itu lebih mulia dari
pada menunjukan hasrat sekalipun itu fitrah.
Nyatanya kawan, gharizah na’u ini tidak hanya disalurkan kepada
mereka yang menjalani ikatan pernikahan aja.. tapi cinta kita kepada
keluarga, mamah, bapa, kakak-adik, saudara, temen-temen.. itu juga
termasuk gharizah na’u.. jadi jangan khawatir bagi kalian yang masih
sendiri dan merasa bahwa ‘ini naluri belum aku salurkan’, padahal mah
udah, tapi naluri ini disalurkannya melalui selain kasih sayang
suami/istri..
Ada beberapa tipe orang yang memang sulit untuk menunjukan rasa kasih
sayang, karena mungkin sifatnya yang terlalu judes, jutek, cuek, dan
masa bodo dengan keadaan sekitar.. tapi yaa, kalau boleh saran, sifat
kayak begitu gausah dipelihara deh di diri kalian.. karena bagaimanapun
sifat dingin yang kita punya, jangan sampe menahan rasa berkasih sayang
yang harus ditunjukan kepada keluarga, terutama mamah.. Ok, sebagai tips
sela mau bilang kalau, “terkadang kita butuh untuk buta dan tuli dari
padangan dan ucapan oranglain disekitar kita”
Kamu ga usah dengerin pandangan mereka yang menggangap bahwa kamu
adalah anak laki-laki/perempuan yang manja ketika kamu mulai menunjukan
rasa kasih sayang kepada keluarga, terutama mamah. Dan kamu juga gausah
dengerin omongan mereka yang bilang kamu lebay banget ketika menunjukan
cinta itu pada keluarga, terutama mamah :). Karena akan sangat
menyakitkan saat kamu gabisa bermanja-manjaan lagi di pelukan mamah,
kamu juga pasti bakalan kangen sama masakan mamah yang enaknya melebihi
wartegnya ibu onah hee, kamu bakalan ngerasa sepi banget saat gada
omelan mamah yang khawatirin keadaan kamu, sayang banget kalau kamu
gabisa cerita apa-apa yang dulu pernah dialami atau sedang kamu alami
saat ini, hati kamu bakalan kosong banget saat gada lagi mamah di dunia
ini. Yuk, peluk mamah.. tersenyumlah bersamanya selagi masih diberi
kesempatan dari Allah.
Jadii selama kita belum waktunya untuk dipertemukan dan dipersatukan
dengan dia yang menjadi rahasia Allah, maka berkasih sayanglah secara
luas, tentu dengan syariat yang sudah ditentukan, hingga tiba masanya
kamu mengikat janji bersama dia yang Allah tetapkan hanya untuk kamu.
Wassalamualaikum wr. wb.
Oleh :Sela Septiani, shilaseptiani20@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar