Karakteristik dan Fungsi Al-Quran
Subhanallah…
Assalammualaikum Wr. Wb.
Sebelum kita bahas mengenai
beberapa karakteristik dan fungsi dari Al-Quran, kita harus mengetahui dan
menanamkan dari dalam hati kita bahwa kitab Al-Quran merupakan sumber pertama ajaran Islam.
Jadi, kita ga perlu berlelah-lelah untuk mencari jalan kebenaran dalam hidup
ini, cukup dengan membaca dan menafsirkan Al-Quran kita akan menimbah ilmu yang
sangaaatt banyakk… Subhanallah kebesaran Allah... Yukk kita simak apa saja karakteristik
dan fungsi Al-Quran^^
Al-Quran memiliki dua
karakteristik utama , yakni :
1. Mujmal : bersifat global sehingga
memerlukan perincian Sunnah Rasul. Misalnya, perintah sholat, shaum, maupun
haji hanyalah menggunakan kalimat yang singkat, “aqimis shalat” (dirikanlah shalat), “kutiba ‘alaikum as-ashiyam”
(diwajibkan atas kamu berpuasa), “ wa
atimmu al-hajj” (sempurnakanlah ibadah hajimu), namun tentang cara
pelaksanaannya tidak dijelaskan. Untuk praktiknya, Rasulullah-lah yang
memberikan penjelasan, dari tata cara shalat sampai urusan bernegara.
Penjelasan Rasulullah Saw. Itu disebut Sunnah Rasul.
2. Sistematis : Al-Quran merupakan sebuah sistem
di mana setiap ayat merupakan subsistem yang saling berkaitan, maka tidak boleh
menafsirkan ayat Al-Quran sepotong-sepotong karena akan melahirkan kesimpulan
yang salah. Selain itu dalam menafsirkan satu ayat harus melihat kaitannya
dengan ayat yang lain karena Al-Quran itu saling menafsirkan antara ayat yang
satu dengan ayat lainnya ( Al Quran
yufassiru ba’dhulu ba’dhan).
Setelah kita bahas karakteristik
Al-Quran, ini ada beberapa Fungsi Al-Quran yang wajib kita ketahui yaitu
sebagai huda, bayyinat, furqan, muhaimin, mauidhah dan rahma, mushaddiqan,
serta asy-syifa. Nah.. mungkin penjelasan akan dijabarkan satu persatu… Simak
lagi yukkk…
·
Fungsi
huda (petunjuk). Allah menegaskan, “ Inna hadza Al-Qurana yahdi lillati
hiya aqwam”, (Sesungguhnya Al-Quran ini
memberi petunjuk ke jalan yang lebih lurus) [QS. Al-Isra’ [17]: 9]. Ibarat
jalan tol, jadi disana terdapat banyak petunjuk arah jalan, namun semuanya
disesuaikan dengan tujuan dari masing-masing pengendara. Jika tidak ada
petunjuk jalan tersebut, kemungkinan besar kita akan nyasar dan menjauh dari
tujuan yang ingin kita tempuh.
·
Fungsi
Bayyinat (penjelasan). Al-Quran menjelaskan apa-apa yang dipertanyakan oleh
manusia. Salah satunya yaitu seputar posisi Nabi Ibrahim a.s . Banyak orang
beranggapan bahwa Nabi Ibrahim a.s. adalah kakeknya semua agama, sehingga agama
Yahudi, Nasrani dan Islam, sama nilainya, sama benarnya, semua penganutnya
masuk surga. Maka, disini Al-Quran datang memberikan penjelasan bahwa Nabi
Ibrahim itu bukan Yahudi dan bukan pula Nasrani, melainkan seorang Muslim yang
hanif, lurus.
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan
(pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah
diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang
musyrik [QS. Ali Imran[3]: 67].
·
Fungsi
Furqan (pembeda). Pembeda disini yaitu Al-Quran dapat membedakan antara
yang hak maupun yang bathil. Makna pembeda ini sangat luas, maka dari itu
disarankan untuk mempelajari bagian demi bagian secara cermat dan tidak
tergesa-gesa [QS Al-Qiyamah [75]: 16-17, QS Al-Isra’ [17]: 105-106].
·
Fungsi
Muhaiminan (batu ujian). Al-Quran merupakan batu ujian bagi semua persoalan
yang diperselisihkan. Demikian jika ada temuan sains yang bentrok secara konten
dengan Al-Quran, silahkan untuk mengulangi penelitian tersebut, yang dimulai
dari sign Al-Quran. Al-Quran bisa dijadikan batu ujian untuk semua data ilmiah
seputar sosiologi, psikologi, politik, ekonomi, biologi, kelautan,astronomi,
dan bidang lainnya.
·
Fungsi
Mauidhah dan Rahmah. Wahai manusia,
telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, dan penyembuh bagi penyakit yang
ada di dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman [QS. Yunus
[10]: 57]. Al-Quran merupakan kitab yang berisi nasihat yang merupakan
tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Setiap mau melangkah, Allah
memberikan nasihat. Al-Quran merupakan bukti pemberian dari-Nya bahwa Allah
sangat amat mencintai hamba-hamba – Nya. Masih adakah yang ingin mengabaikan
Al-Quran???
·
Fungsi
Mushaddiqan (korektor). Al-Quran merupakan alat ukur untuk mengoreksi
kekeliruan kitab-kitab sebelumnya , baik kitab Taurat, Zabur, maupun Injil
mengingat kitab-kitab itu telah mengalami pencampuradukan dengan karya tulis
manusia [QS. Fathir [35]: 31].
·
Fungsi
Asy-Syifa (obat,resep). Dan Kami
turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar, dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian [QS Al-Isra’ [17]: 82]. Jadi, Al-Quran mengandung resep
bagi orang yang mengalami frustasi, terkena musibah, resep tentang ekonomi dan
masalah lainnya. Dalam hal ini, kita wajib menggunakan resep dari Allah serta
tidak boleh mencampuradukkan resep Allah tersebut.
Alhamdulillah… semoga kita semua
diberikan kemudahan di setiap langkahnya. Semoga langkah itu akan senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran. Serta kita semua
sebagai hamba-Nya selalu istiqamah menjaga kesucian Al-Qur’anul Karim… Amiinnn ya
Rabbal Alaminn...
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Source: Asep, Zaenal Ausop.2014.Islamic
Character Building. Bandung: Salammadani, hal 152-160.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar