Sabtu, 18 April 2015

Karakteristik dan Fungsi Al-Quran


Subhanallah…
Assalammualaikum Wr. Wb.

Sebelum kita bahas mengenai beberapa karakteristik dan fungsi dari Al-Quran, kita harus mengetahui dan menanamkan dari dalam hati kita bahwa kitab Al-Quran merupakan sumber pertama ajaran Islam. Jadi, kita ga perlu berlelah-lelah untuk mencari jalan kebenaran dalam hidup ini, cukup dengan membaca dan menafsirkan Al-Quran kita akan menimbah ilmu yang sangaaatt banyakk… Subhanallah kebesaran Allah... Yukk kita simak apa saja karakteristik dan fungsi Al-Quran^^
Al-Quran memiliki dua karakteristik utama , yakni :

1.       Mujmal : bersifat global sehingga memerlukan perincian Sunnah Rasul. Misalnya, perintah sholat, shaum, maupun haji hanyalah menggunakan kalimat yang singkat, “aqimis shalat” (dirikanlah shalat), “kutiba ‘alaikum as-ashiyam”  (diwajibkan atas kamu berpuasa), “ wa atimmu al-hajj” (sempurnakanlah ibadah hajimu), namun tentang cara pelaksanaannya tidak dijelaskan. Untuk praktiknya, Rasulullah-lah yang memberikan penjelasan, dari tata cara shalat sampai urusan bernegara. Penjelasan Rasulullah Saw. Itu disebut Sunnah Rasul.

2.       Sistematis : Al-Quran merupakan sebuah sistem di mana setiap ayat merupakan subsistem yang saling berkaitan, maka tidak boleh menafsirkan ayat Al-Quran sepotong-sepotong karena akan melahirkan kesimpulan yang salah. Selain itu dalam menafsirkan satu ayat harus melihat kaitannya dengan ayat yang lain karena Al-Quran itu saling menafsirkan antara ayat yang satu dengan ayat lainnya ( Al Quran yufassiru ba’dhulu ba’dhan). 

Setelah kita bahas karakteristik Al-Quran, ini ada beberapa Fungsi Al-Quran yang wajib kita ketahui yaitu sebagai huda, bayyinat, furqan, muhaimin, mauidhah dan rahma, mushaddiqan, serta asy-syifa. Nah.. mungkin penjelasan akan dijabarkan satu persatu… Simak lagi yukkk…  
·         Fungsi huda (petunjuk). Allah menegaskan, “ Inna hadza Al-Qurana yahdi lillati hiya aqwam”, (Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk ke jalan yang lebih lurus) [QS. Al-Isra’ [17]: 9]. Ibarat jalan tol, jadi disana terdapat banyak petunjuk arah jalan, namun semuanya disesuaikan dengan tujuan dari masing-masing pengendara. Jika tidak ada petunjuk jalan tersebut, kemungkinan besar kita akan nyasar dan menjauh dari tujuan yang ingin kita tempuh.

·         Fungsi Bayyinat (penjelasan). Al-Quran menjelaskan apa-apa yang dipertanyakan oleh manusia. Salah satunya yaitu seputar posisi Nabi Ibrahim a.s . Banyak orang beranggapan bahwa Nabi Ibrahim a.s. adalah kakeknya semua agama, sehingga agama Yahudi, Nasrani dan Islam, sama nilainya, sama benarnya, semua penganutnya masuk surga. Maka, disini Al-Quran datang memberikan penjelasan bahwa Nabi Ibrahim itu bukan Yahudi dan bukan pula Nasrani, melainkan seorang Muslim yang hanif, lurus.

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik  [QS. Ali Imran[3]: 67].

·         Fungsi Furqan (pembeda). Pembeda disini yaitu Al-Quran dapat membedakan antara yang hak maupun yang bathil. Makna pembeda ini sangat luas, maka dari itu disarankan untuk mempelajari bagian demi bagian secara cermat dan tidak tergesa-gesa [QS Al-Qiyamah [75]: 16-17, QS Al-Isra’ [17]: 105-106].

·         Fungsi Muhaiminan (batu ujian). Al-Quran merupakan batu ujian bagi semua persoalan yang diperselisihkan. Demikian jika ada temuan sains yang bentrok secara konten dengan Al-Quran, silahkan untuk mengulangi penelitian tersebut, yang dimulai dari sign Al-Quran. Al-Quran bisa dijadikan batu ujian untuk semua data ilmiah seputar sosiologi, psikologi, politik, ekonomi, biologi, kelautan,astronomi, dan bidang lainnya.

·         Fungsi Mauidhah dan Rahmah. Wahai manusia, telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, dan penyembuh bagi penyakit yang ada di dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman [QS. Yunus [10]: 57]. Al-Quran merupakan kitab yang berisi nasihat yang merupakan tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Setiap mau melangkah, Allah memberikan nasihat. Al-Quran merupakan bukti pemberian dari-Nya bahwa Allah sangat amat mencintai hamba-hamba – Nya. Masih adakah yang ingin mengabaikan Al-Quran???

·         Fungsi Mushaddiqan (korektor). Al-Quran merupakan alat ukur untuk mengoreksi kekeliruan kitab-kitab sebelumnya , baik kitab Taurat, Zabur, maupun Injil mengingat kitab-kitab itu telah mengalami pencampuradukan dengan karya tulis manusia [QS. Fathir [35]: 31].

·         Fungsi Asy-Syifa (obat,resep). Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian [QS Al-Isra’ [17]: 82]. Jadi, Al-Quran mengandung resep bagi orang yang mengalami frustasi, terkena musibah, resep tentang ekonomi dan masalah lainnya. Dalam hal ini, kita wajib menggunakan resep dari Allah serta tidak boleh mencampuradukkan resep Allah tersebut.

Alhamdulillah… semoga kita semua diberikan kemudahan di setiap langkahnya. Semoga langkah itu akan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran. Serta kita semua sebagai hamba-Nya selalu istiqamah menjaga kesucian Al-Qur’anul Karim… Amiinnn ya Rabbal Alaminn...

Wassalammualaikum Wr. Wb.


Source: Asep, Zaenal Ausop.2014.Islamic Character Building. Bandung: Salammadani, hal 152-160.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar